loading...
Kalau anda dititipi anak Presiden, kira-kira bagaimana mengasuh dan menjaganya ?
Beranikah Anda membentaknya sekali saja ?
Pasti tidak berani, kan ?
Nah, yang sekarang menitip bukan Presiden, tapi yang jauh
lebih berkuasa dari Presiden, yaitu Allah.
Beranikah Anda membentak, memarahi, mencubit, menyentil,
bahkan memukul anak ?
Jika Anda pernah melakukannya, kira-kira nanti di hari
akhir, apa yang Anda jawab ketika ditanya Pemiliknya ??
Jiwa dan hati anakmu lebih mahal dari susu termahal yang
ditumpahkannya.
Jiwa dan hati anakmu lebih mahal dari gelas termahal yang
dipecahkannya.
Jiwa dan hati anakmu lebih mahal dari perabotan rumah termahal yang membuat rumah menjadi berantakan.
Jaga lisanmu, wahai orangtua.
Jangan pernah engkau memarahi anakmu hanya gara-gara ia
menumpahkan susunya, hanya gara-gara menatuhkan gelas, rumah menjadi berantakan atau karena ia melakukan hal yang menurutmu salah.
Anakmu tidak tahu kalau apa yang ia lakukan adalah
kesalahan.
Otaknya belum mempunyai konsep itu.
Jaga Jiwa dan hati Anakmu.
Lihatlah tatapan mata anakmu yang tidak berdosa itu ketika
engkau marah-marah.
Ia diam dan mencoba mencerna apa yang engkau katakan.
Apakah ia mengerti ?
Mungkin iya,
tapi cobalah perhatikan apa yang ia
lakukan. setelah
engkau pukul dan engkau marahi.
Anakmu tetap memelukmu, masih ingin engkau belai.
Bukankah inilah tanda si anak memaafkanmu ?
Namun, jika engkau terus-menerus mengumbar kata-kata kasarmu
kepadanya, otak anakmu akan merekamnya dan akhirnya, cadangan ‘maaf’ di otaknya
hilang.
Apa yang akan terjadi selanjutnya, wahai orangtua ?
Anakmu akan tumbuh menjadi anak yang ‘ganas’ dan ia pun akan
membencimu sedikit demi sedikit hingga tidak tahan hidup bersamamu.
Jiwa anak yang terluka itu akan mendendam.
Pernahkah engkau saksikan anak-anak yang ‘malas’ merawat
orangtuanya ketika tua ?
Jangan salahkan anak-anaknya.
Cobalah memahami apa yang sudah dilakukan oleh orangtua itu
kepada anak-anaknya ketika mereka masih kecil.
Orangtua.., anakmu itu bukan kaset yang bisa kau rekam untuk
kata-kata kasarmu.
Bersabarlah.
Jagalah kata-katamu agar anak hanya tahu bahwa ayah ibunya
adalah contoh yang baik, yang bisa menahan amarahnya.
Duhai orangtua, engkau pasti kesal kalau anakmu nakal.
Tapi pernahkan engkau berpikir bahwa kenakalannya mungkin
adalah efek rusaknya jiwa anakmu karena kesalahanmu...
Kau pukul & kau cubit anakmu hanya karena melakukan
hal-hal sepele.
Kau hina dina anakmu hanya karena ia tidak mau melakukan
hal-hal yang engkau perintahkan.
Cobalah duduk dan merenungi apa saja yang telah engkau
lakukan kepada anakmu.
Apakah engkau lebih sayang pada susu paling mahal yang
tertumpah?
Anakmu pasti menyadari dan tahu ketika kemarahan itu selalu
hadir di depan matanya.
Jiwanya pun menjadi memerah bagai bara api.
Apa yang mungkin terjadi ketika jiwa anak sudah terusik ?
Anak tidak hormat pada orangtua.
Anak menjadi musuh orangtua.
Anak menjadi sumber kekesalan orangtua.
Anak tidak bermimpi hidup bersama dengan orangtua.
Hal-hal inikah yang engkau inginkan, wahai orangtua ??
Ingatlah, jiwa anakmu lebih mahal dari susu termahal yang
ditumpahkannya.
Jaga lisan dan perlakukanmu kepada anakmu.
ingatlah, engkau akan menjadi tua dan anak-anakmu lah yang akan gantian merawatmu. apakah engkau ingin anak-anakmu melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan dulu ?
jelas tidak bukan ?
maka dari itu, berilah contoh kasih sayang kepada anak. jika anak salah, bicaralah dengan hati nya.. Insya Allah anak akan mengerti dan yang lebih penting adalah anak merasa disayangi.
Anak-anak yang merasa disayangi akan lebih menyayangi orang tua nya. maka ingatlah orang tua.. waktumu bersama anakmu hanya sebentar.
hanya sampai umur berapa anakmu memberantaki rumah ? memberantaki mainan ? merengek minta dibelikan ini dan itu ? hanya sebentar..
ketika dewasa.. rumah anda akan bersih, tidak ada mainan, tidak ada yg nangis merengek minta dibelikan ini dan itu. nikmatilah saat-saat anda bisa merasakan dekatnya dengan anak-anak anda.
inilah kenapa orang tua harus sabar dalam menghadapi anak. karena anak yang tumbuh dewasa dengan di temani rasa benci dengan orang tuanya sendiri akan memperlakukan sama terhadap apa yang dilakukan orang tua nya dulu.
mungkin sang anak tidak memarahi, memukul, atau membentakmu. tapi perhatian dari anak terhadap orang tua yang akan berkurang.
rumah mu bersih, dompet mu berisi, tapi hati mu kosong.
0 Response to " Pesan Untuk Orangtua yang Suka Memarahi, Membentak, bahkan Memukul anak !! ingatlah saat anda menjadi tua nanti. "
Posting Komentar