loading...
Melihat betapa pentingnya keyakinan dalam kehidupan seseorang, maka pertanyaan yang segera muncul adalah bagaimana menciptakan keyakinan itu sehingga bisa hadir dan senantiasa bersama mengiringi setiap aktivitas kita. Ini adalah pertanyaan penting dan mendasar bila kita ingin mempunyai keyakinan. Bila tidak, keraguan-raguan sering menjadi penyakit yang sulit disembuhkan dalam kehidupan seseorang. Bila sudah demikian, penyakit-penyakit berikutnya pun segera mengiringinya, seperti rasa minder, tidak punya keberanian untuk bersikap, atau selalu dibayang-bayangi rasa takut akan kegagalan.
Hal yang paling penting atau utama untuk dilakukan adalah belajar meyakini Allah Swt. Ini adalah keyakinan fundamental yang tidak bisa diganggu gugat. Sebab, hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla kita menyembah, mengabdi, dan memasrahkan segala keputusan setelah kita berikhtiar sepenuhnya. Hanya kepada Allah Yang Maha Kuasa kita memohon pertolongan dan menggantungkan segala harapan. Hanya kepada Allah Swt. semata. Sungguh, segala yang lain, apa pun itu, tidak ada yang bisa mengungguli Allah, menyamai pun tidak. Semuanya berada di bawah kekuasaan Allah Swt.
Bukankah keyakinan yang demikian telah bersemayam dalam ruang hati kita yang paling dalam? Bahkan, semenjak kita mengakui diri sebagai orang Islam; semenjak kita mengucapkan dua kalimat syahadat. Keyakinan terhadap Allah Swt. ini telah berada dalam hati kita. Meskipun, tidak jarang kita masih berat dalam melaksanakan perintah-Nya. Dan, harus kita akui, tidak jarang pula kita begitu ringan melanggar larangan-Nya. Tetapi, kita masih mempunyai keyakinan sebagaimana yang sering kita ungkapkan kepada-Nya ketika kita melakukan shalat.
"Punya Allah itu membahagiakan, punya Allah itu menyenangkan, punya Allah itu membuat kita menjadi nyaman, aman, dan yakin.
Segala tentang janji Allah, tugas kita hanya satu, yakni Aamanna.....
meyakini bahwa janji Allah itu benar, tentang bagaimana janji itu datang, bukan urusan kita."
Seperti contoh seseorang yang yakin sama Allah, ketika mendapat nikmat maka dia akan segera mengucap Alhamdulillah, dia akan berterima kasih dengan shalat sunnah 2 raka'at. Itulah cerminan yakin, yakin yang bukan kosong belaka.
Bagian yang menarik adalah kalau orang-orang yang tidak menyandarkan keinginannya ke Allah aja bisa terwujud. Apalagi kita, yang meyakini bahwa Allah yang punya segala jawaban dari keinginan kita. Subhanallah.. Apa yang Gak Mungkin ??
Hanya Allah yang tahu kemampuan dan ketidakmampuan kita. Ketika Allah tahu kita tidak mampu, Allah akan memberikan kemampuanNya untuk memampukan kita.
Ketika kita yakin sama Allah, bergerak, punya impian, apapaun impiannya, maka Allah bukan hanya akan mendengar, tapi Allah akan mewujudkan impian kita.
Yakinkan diri,
Dream dan Pray...
Action
-Ustadz yusuf mansur-
0 Response to " Belajarlah Meyakinkan Diri Sendiri "
Posting Komentar